AL-KHALIL BIN AHMAD PENCETUS ILMU ‘ARUDL

            Al-khalil bin ahmad adalah nama yang tidak asing di kalangan santri. Karya-karyanya memang tidak di temukan di pesantren, namun ilmu ‘arudl yang di gunakan sebagai pe doman dalam mengarang nadhom (puisi) terus dinpelajari oleh santri. Di sebutkan bahwa Al-khalil bin ahmad adalah orang yang pertama kali  memperkenalkan ilmu ‘arudl. Dia juga orang ynag memberi harokat pada tulisan Al-qur’an hingga seperti yang kita kenal saat ini.  Dalam mengharokati Al-quran beliau menyempurnakan apa yang telah di rintis oleh Abu aswad ad-duali (w. 69H/688 M).  lalu siapakah al-khalil bin ahmad ini?
Nama lengkapnya adalah Abu Abdirrahman Al-Khalil bin Ahmad bin 'Amru bin Tamim al-Farahidi al-Azadi al-Yahmadi (bahasa Arabأبو عبد الرحمن الخليل بن أحمد بن عمرو بن تميم الفراهيدي الأزدي اليحمدي) atau lebih dikenal dengan Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi (lahir di oman wilayah teluk persia, 100 H/718 wafat di Basra, Jumadal akhir 173 H/789) adalah seorang ulama dibidang bahasa Arab, sastra Arab, dan juga penemu ilmu persajakan Arab, yang ia ambil dari musik karena ia ahli dalam bidang tersebut. Ia mempelajari berbagai ilmu dari Ibnu Abi Ishaq yang merupakan guru dari Sibawaih.

Dalam menempuh pendidikan, Khalil selalu mengikuti majlis ilmu yang di ajar oleh Isa bin Amr dan Abu Amr bin Al-‘Ala’. Gurunya, Isa bin ‘Amr, merupakan imam di dalam bidang ilmu bahasa arab dan ilmu qiraat. Beliau menulis dua buah buku terkenal yang berjudul Al-Jami’ dan Al-Ikmal. Sedangkan Abu Amr bin Al-‘Ala’ adalah guru besar di dalam bidang ilmu bahasa arab yang selalu menjadi rujukan Khalil dalam meneliti tatabahasa Bahasa Arab.

Di antara murid-muridnya ialah Sibawayh, Abdul Malik bin Quraib Al-Asma'i, Al-Kisa'i, An-Nadhar bin Syamil, Harun bin Musa an-Nahwi, Wahb bin Jarir, Ali bin Nashr al-Hadhrami.

            Diantara karya beliau ialah Mu'jam al-'Ain yang merupakan kamus pertama dalam dunia bahasa Arab, Kitab an-Nagham, Kitab al-'Arudh, Kitab asy-Syawahid, Kitab an-Nuqath wa asy-Syakl, Kitab Ma'ani al-Huruf dan lain-lain.

Beliau wafat di kota Basra – Iraq pada bulan Jumada Al-Aakhirah tahun 173H, pada masa kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyyah.
Imam Adz-Dzhabi menyebutkan di  bukunya Tarikh Al-Islam  sebuah kisah yang menjelaskan sebab meninggalnya beliau, diriwayatkan bahwa ia (Al-Khalil) berkata: “Aku sedang memikirkan sebuah metode, supaya Al-Hisab (Matematika) mudah difahami oleh orang awam“. Lalu ia masuk ke masjid sambil terus berfikir, dan tanpa disadari ia menabrak tiang yang ada di depannya, lalu ia jatuh dan wafat setelahnya.
Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa ia menabrak tiang ketika sedang taqtii’ asy-syi’r (istilah untuk sebuah kegiatan dalam ilmu Al-‘Arudh), dan meninggal setelahnya.

­­­­­­­­­­

Komentar